Renungan Segala Bangsa

Renungan Segala Bangsa
Waktu Adalah Kesempatan

Labels

Blog Archive

Dimanakah Damai Sejahtera Itu ?

Share it:

Sebagian besar manusia berpikir bahwa damai sejahtera, sukacita bisa didapatkan dari dunia ini. Mereka bisa saja berpikir bahwa dengan memiliki harta benda yang berlimpah maka bisa mendapatkan apa saja yang mereka inginkan.
  • "Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti," - (Yesaya 48:18).
Baca renungan: Yesaya 48:12-22.

Meraih kesuksesan memang membutuhkan kerja keras dan keuletan. Dan ironisnya sebagian dari mereka menggunakannya untuk hal-hal yang hanya memuaskan keinginan daging saja.


Jabatan yang tinggi juga diidamkan oleh sebagian manusia. Mereka berpikir dengan mendapatkan jabatan tersebut maka bisa mempunyai kekuasaan untuk mengumpulkan apa yang dia inginkan.

Seiring dengan hal-hal yang mereka telah dapatkan, rupanya semua itu tidak bisa memberi damai sejahtera atau sukacita yang sejati. Tetap saja ada kehampaan dihati mereka.

Mereka telah mencapai banyak hal dalam hidup ini. Tetapi tetap saja ada kekosongan didalam hati. Semakin mereka bergaul akrab dengan dunia, maka semakin dalam kehampaan didalam hati mereka.

Jadi dimanakah kita bisa menemukan damai sejahtera sejati itu? Tidak ada yang lain selain hanya dalam Yesus Kristus. Dunia bisa saja menjanjikan banyak hal atau semua hal, tapi kesemuanya itu hanya sesaat saja dan berujung kepada kebinasaan kekal.

Bila saat itu kita sudah mulai kehilangan damai sejahtera dan merasakan kehampaan hidup, itu tandanya kita sedang jauh dari Sang Sumber Damai itu.

Yang jelas, kunci utama agar kita menikmati damai sejahera adalah selalu tinggal dalam hadirat Tuhan dan hidup dalam ketaatan. Ketika kita membangun keakraban dengan Tuhan serta menyediakan waktu untuk merenungkan firmanNya setiap saat, maka kasihNya akan ada memenuhi hati kita.

Firman Tuhan sarat dengan perintah. Setiap perintah dari Tuhan bukanlah suatulah suatu yang menjadi beban yang mengekang hidup kita, akan tetapi yang bisa memerdekakan kita.


Yang jelas bukanlah pekerjaan yang gampang untuk menjadi seorang yang taat.
  • "...roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Matius 26:41).
Tetapi bagaimanapun sukacita, damai sejahteraNya tetap tersedia bagi mereka yang setia dan taat kepadaNya.
  • "Tidak ada damai sejahtera bagi orang-orang fasik!" - (Yesaya 48:22).
Salam kasih dan persahabatan. Tetap semangat dan mengasihi sesama manusia apapun keyakinannya. Tuhan Yesus pasti memberkati. Amin.


Share it:

Renungan

Post A Comment:

0 comments: