Alasan Ibu Sarah Ayu (Isteri Bpk. Saifuddin Ibrahim) Masuk Kristen Ikut Yesus. Shallom,
Ibu Sarah Ayu:
Shallom, selamat malam. Saya bersyukur dan berterimakasih saya boleh diberi kesaksian kesempatan malam hari ini. Kesaksian saya ini berkaitan dengan buku yang saya tulis, dua bulan yang lalu saya sudah launching buku.
... Boleh diputar video singkat lunching buku dan video dari Bpk Saifuddin Ibrahim.
Bpk. Saifuddin Ibrahim:
Shallom, terima kasih kepada semua saudara seiman yang telah mendoakan dan mendukung saya didalam segala ibadah mereka, karena saya dipenjara ketika saya memberitakan injil kebenaran Yesus Kristus, bahkan pendeta Gilbert datang berkunjung ke penjara. Ketika berpelukan dengan saya, saya bilang, 'Segala perkara dapat kutanggung didalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.'
Saudara janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita, Yesus Kristus. Dan jangan malu karena aku seorang hukuman. Karena Dia, mereka itu telah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah. Terima kasih juga untuk isteri saya yang setia didalam melayani saya sebagai suaminya dan dia menujukkan kekuatannya sebagai wanita didalam menghadapi persidangan saya yang dipenuhi oleh orang-orang yang tidak suka dengan Injil. Bahkan sampai hari ini merekapun tetap memaki-maki dan menghina saya, namum segalanya itu seperti firman Tuhan berbahagialah orang yang dianiaya karena kebenaran, karena Dialah yang empunya sorga. Terima kasih istriku. Terimakasih untuk semua saudara-saudara dan para hamba Tuhan yang tidak henti-hentinya menolong dan membantu saya selama didalam pemenjaraan ini. Terima kasih, Tuhan Yesus memberkati.
Ibu Sarah Ayu:
Pada cuplikan peluncuran buka saya tadi itu ada orang tua saya. Saya sama latar belakang juga Muslim. Saya orang bangka belitung. Saya orang melayu tetapi keturunan China. Tetapi China-nya gak punya toko. Jadi saya dibesarkan keluarga saya Muslim. Nenek saya itu China, masuk Islam kawin dengan pribumi Melayu, jadi saya itu dapat face dari nenek saya.
Saya besar di Bangka Belitung. Saya bisa jadi orang percaya itu tahun 2013. Saya berkenalan dengan seorang, orang Menado yang buka usaha di kampung halaman saya. Beliau ini ternyata team penginjilan Bpk Saifuddin Ibrahim, dulunya saya tidak tahu.
Beliau ini ngomong ke saya, ada ustadz yang menjadi pendeta. Dari situ saya penasaran. Saya bilang, 'Saya pengin ketemu dong koh.' Saya bilang begitu. Akhirnya teman ini anggap serius, saya terbang dari Bangka ke Jakarta itu hanya penasaran, hanya pengin ketemu yang mana sih Ustadz yang jadi Pendeta.
Sampai di Jakarta ketemu di suatu Mall, di Jakarta, saya itu langsung di-Injil-in. Jadi Bpk Saifuddin Ibrahim itu kalau ketemu Muslim itu langsung menginjili. Dia pokoknya ... Muslim ... Nginjil. Pokoknya hidupnya hanya untuk penginjilan. Langsung saya diinjilin. Saya tertarik untuk belajar Kristen - Islam, baru tertarik. Nah saya ikut seminar pelayanan beliau.
Akhirnya 1,5 bulan saya memutuskan untuk Hijrah, pindah menjadi pengikut Kristus. Alasan saya hijrah itu pertama didalam Kristen itu ada keselamatan, sedangkan didalam agama saya dahulu itu masih mudah-mudahan, ibu sudah tahu kan ?
Kedua, didalam Islam perempuan seperti saya itu dianggap rendah. Dianggap rendah itu begini, jihadnya para perempuan itu kalau kita mengiklaskan suami itu untuk poligami itu tiket sorganya perempuan. Tapi kalau laki-laki itu jihadnya ngebom. Nah itu saya pikir masa sih masuk sorga itu harus mengiklaskan suami poligami. Nah, gak mungkin, kan?
Saya pikir didalam Kristen satu untuk selamanya. Nah dari situ saya memutuskan mantep hati saya untuk dibaptis. Nah setelah dibabtis, saya senang tulis status di facebook. Baru ayat Mazmur, Amsal. Saya tidak seperti Bpk. Saifuddin Ibrahim, studi perbandingan.
Saya hanya itu, nah dari situ keluarga saya heboh, eh pertama teman-teman saya heboh, kok teman saya itu beda. Dari situ nama saya heboh. Mama saya telp saya. Apa benar saya itu sudah pindah agama ? Saya jawab, 'ya.' Setelah itu mama saya juga terbang ke Jakarta dan turun saya jemput. Saya jemput di bandara. Saat itu mama saya bilang kita ke Bekasi, ke rumah tante. Saya antar ke Bekasi. Sampai di Bekasi, ternyata sudah kumpul keluarga besar saya disidang. Biasa mantan muslim itu kalau tidak melewati itu tidak sah, tidak afdol.
Jadi saya disidang keluarga, diantara keluarga besar saya itu ada satu Ustadz, om saya itu udah Ustadz, udah naik Haji, dipercayakan untuk tanya saya. Saya ditanya, 'Apakah saya masuk Kristen itu dikasih uang ?' Saya bilang, 'Nggak.' Didalam hati saya malahan waktu saya dibaptis, saya kasih Pendeta itu persembahan. Pak Pendeta itu juga terkejut, baru kali ini ... dia mantan Muslim dapet persembahan. Karena saya berpikir, saya gini .... saya orangnya beda dengan orang lain. Saya tidak mau dinilai saya masuk Kristen dikasih uang, kalau bisa saya kasih Pendeta.
Nah, jadi waktu itu saya inisiatif kasih Pendeta persembahan. Saya ingat pendeta itu apa ... kaget gitu. Dia sapa saya, 'Mantan Muslim ada yang kaya saya begini.' Tapi saya bersyukur itu ilmu orang China, nggak mau nyusahin orang. Itu saya bersyukur ada keturunan China.
Setelah saya bilang ke om saya, saya ngasih Pendeta uang, dia terkejut juga. Baru kali ini juga dia bilang. Lalu om saya tanya apakah saya dikasih gerilya air minum ? Saya bilang nggak, nggak ada yang kasih saya air minum. Saya bilang, kalau bertamu di rumah orang Kristen ya pasti dikasih minum. Saya bilang gitu.
Sampai akhirnya om saya ini menuntut, mendesak saya ini kembali ke Islam. Akan tetapi saya tidak mau. Dia yang akhirnya kasih saya minum, dijampi-jampi didepan saya. Karena didalam Islam itu, ayat Al-Quran itu sebuah mantera, dibaca beberapa kali itu mantera. Jadi dia kasih saya air putih, supaya saya itu dapat hidayah masuk kembali ke Islam. Keluarga saya itu paksa saya untuk pindah dan saya sendiri, saya minum dan membaca doa didalam hati, 'Didalam nama Tuhan Yesus,' saya minum disuruh habisin. Besok paginya om yang kasih saya air minum itu meninggal. Meninggalnya tanpa sebab sama sekali. Masih muda, itu 5 tahun yang lalu, masih 40-an.
Jadi om saya ini istrinya bingung kok jam 10 pagi belum bangun, setelah diperiksa nggak ada nyawa. Setelah sidang saya itu nggak ada kabar berita lagi. Diperiksa nggak ada nyawanya. Jadi semenjak dari situ keluarga saya nggan berani ganggu-ganggu, dikiranya ilmu orang Kristen itu lebih hebat, padahal didalam Alkitab bahwa Roh didalam diri kita ini lebih besar daripada roh di dunia ini, asal kita benar-benar percaya.
Mantan Muslim itu harus sungguh-sungguh, jangan mengambang, asal ditekan sedikit lunglai, nangis. Kalau saya itu memang mental dari kecil dididik orang tua itu agak ada prinsip orang China. Jadi saya itu memang udah kuat mental. Jadi saya itu setelah masuk Kristen itu percaya itu yakin bener-bener percaya gitu. Nah, dari situ saya modal ... eh ... orang tua saya tidak berani mengganggu saya.
Satu tahun setengah saya dimuridkan sama Bpk Saifuddin Ibrahim lalu dipercayakan untuk menjadi isteri beliau. Waktu menikah biar udah status duda, isteri sebelumnya sudah meninggal, punya 3 orang anak laki-laki. Anak pertama dikasih nama Khomeini, yang kedua Sadam Hussein, dan yang ketiga Muhammar Qadafi. Menikah dengan saya Juni 2014, diberkati di GBI Yerusalem, di Pasar Baru. Karena beliau sudah mempunyai 3 orang anak laki-laki, yang berikut pengin anak perempuan, berharap dapat dari saya. Tiga tahun menikah belum dikasih anak, pergumulan, Nah sudah minta doa sama teman-teman. para hamba Tuhan.
Akhirnya ada salah satu teman kami untuk menganjurkan kami pulang ke Bangka, minta restu ke orang tua. Akhirnya waktu itu Bpk. Saifuddin Ibrahim tidak bisa mendampingi saya untuk balik ke Bangka, saya sendiri. Bpk. Saifuddin waktu itu pelayanan di Taiwan. Saya pulang ke Bangka, saya bilang maksud hati saya pulang itu. Akhirnya orang tua saya mengiklaskannya ... Orang tua saya itu nggak iklasnya, takutnya saya itu diculik orang, dibunuh orang. Katanya melihat gaya penginjilan Bpk. Saifuddin Ibrahim itu kan jadi dendam. Jadi takut anak saya itu diculik orang, takut saya diapa-apain orang di Jakarta ini. Itu yang membuat orang tua saya itu kurang iklas.
Jadi saya udah bilang bahwa saya itu bisa jaga diri, bilang bla ... bla ... Akhirnya orang tua saya itu mengiklaskan. Setelah itu saya balik kembali ke Jakarta, lalu saya menyusul ke Taiwan. Waktu saya nyusul ke Taiwan itu dijemput oleh salah satu teman Bpk. Saifuddin Ibrahim karena dia lagi pelayanan. Lalu disepanjang perjalanan itu teman yang tanya itu tanya lagi, udah berapa tahun menikah ? udah punya anak belum ? Bilang belum. Memang pergumulan kami. Saya bilang memang kami pengin punya anak. Lalu beliau bilang begini, Oh di Taiwan ada dokter kandungan yang bagus, dia bilang, nah besok saya anterin. Ya udah saya bilang, oke. Saya coba untuk program anak di Taiwan.
Besok paginya kami datang ke dokter kandungan di Taiwan, diperiksa. Ternyata puji Tuhan sudah 7 minggu, hamil. Memang harus pulang dulu ke Bangka supaya punya anak. Memang Alkitab bilang harus menghormati orang tua meskipun sudah beda agama. Jadi puji Tuhan setelah tahu saya hamil, nah Bpk Saifuddin Ibrahim bilang saya nggak usah dampingi lagi karena pengin anak ini, saya disuruh jaga kehamilan.
Waktu bulan ke lima itu, dokter di Indonesia bilang bahwa anak kami ini laki-laki, sudah kelihatan monasnya. Jangan berharap lagi kalau berubah. Saya tahu Bpk. Ibrahim itu pasti agak lesu sedikit, tapi pura-pura menyenangkan saya. Tapi saya tidak menyerah, bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Jalan 8 bulan hamil, saya harus menghadapi kasus pas Saifuddin Ibrahim ditangkap dirumah. Waktu itu saya buka pintu posisi lagi hamil 8 bulan. Polisi datang ke rumah jam 9 malam tepat tanggal 5 Desember 2017 ... rasanya gimana ... ibu ? aduh ... ditangkap polisi, digiring waktu malam itu juga, dibawa ke Polda Metro Jaya.
Besok paginya saya mendampingi beliau di BAP. Saya datang sampai jam 10, agak siang waktu itu. Tiba-tiba di ruang BAP itu datang seorang Jenderal Bintang Dua, di ruangan BAP itu. Saya disuruh keluar. Jenderal itu hanya ingin ngomong 4 mata sama Bpk. Saifuddin Ibrahim.
Satu jam kemudian itu saya melihat ada 3 orang ... ormas, dari Muhammadiyah dengan dari Bima juga ... Organisasi dari orang-orang Bima dan di ruangan BAP. Setelah itu mereka keluar, saya tanya apa maksud kedatangan mereka itu ? Ternyata itu apabila Bpk. Saifuddin Ibrahim syahadat kembali ke Islam maka kasus ini tutup. Siapa yang gak mau ? Isteri lagi hamil, masih muda, penginnya-kan seneng-seneng. Tapi Bpk. Saifuddin Ibrahim sudah tahu kebenaran, kami sudah tahu resikonya. Walaupun gaya penginjilan seperti itu dia sudah siap. Bukan dia nggak siap, orang banyak bilang terlalu radikal. Bpk. Saifuddin itu mempertanggungjawabkan semuanya, akhirnya menolak tawaran Jenderal itu sehingga kasus ini berlanjut. Terus bulan depannya saya melahirkan sendiri. Puji Tuhan ternyata anak saya perempuan, boleh maju kedepan anak saya. Dikasih nama Cool Gamel Putri Ibrahim, karena abang-abangnya sudah presiden Arab. Jadi yang ini presiden Yahudi.
Masih tidur ...
Tuhan imbuhkan dengan dikasih anak perempuan. Sesuai dengan harapan kami, walaupun dokter sudah bilang jangan berharap lagi, memang wajahnya kaya orang laki. Wajahnya nggak ada wajah orang Batak, nggak ada wajah Chinanya, matanya 'melok' mirip-mirip Bpk. Saifuddin Ibrahim.
Setelah saya melahirkan saya harus menghadapi sidang, 14 kali sidang. Tiap sidang itu selalu rame ya, apalagi Bpk. Saifuddin Ibrahim tadi bilang, tapi saya tidak takut sama sekali. Saya percaya janji Tuhan, tapi di sidang ke berapa itu ada saksi ahli agama. Jadi Hakim memperbolehkan Bpk. Saifuddin Ibrahim untuk bertanya ke saksi lawan. Jadi Bpk. Saifuddin Ibrahim bertanya didalam bahasa Arab, saksi ahlinya tidak bisa menjawab, memakai bahasa Indonesia saksi ahli juga tidak bisa menjawab. Jadi sebenarnya kasus kemaren itu agak dibuat-buat sedikit. Banyak keganjalan lah, tapi memang mereka itu sebenarnya bukan benci kepada Bpk. Saifuddin Ibrahim, mereka itu benci sama Injil, karena mereka tahu Bpk. Saifuddin Ibrahim ini banyak memprovokatif orang. Jadi dengan ditangkapnya Bpk. Saifuddin Ibrahim ini kan tangkapan ikan besar, supaya Injil ini tidak bisa disebarluaskan. Sehingga vonisnya ini 4 tahun. Cukup tinggi, Ahok 2 tahun, ibu Venna 18 bulan. Bpk. Saifuddin Ibrahim 4 tahun.
Tapi saya tetap bersyukur Tuhan itu baik dan saya percaya Allah turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan. Sehingga kalau tidak ada kejadian seperti itu saya tidak bisa menulis buku, saya kepikir begitu. Akhirnya semua percayakan hidup saya, saya berdoa, Tuhan saya tidak mau menjadi mantan Muslim yang nyusahin orang Kristen. Saya punya anak 4 orang ini yang harus saya sekolahin. Dua yang saya bawa kesini, dua yang masih sekolah. Punya anak kandung satu. Saya tidak mau nyusahin orang walaupun banyak tawaran teman-taman Bpk. Saifuddin Ibrahim yang percaya saya, walaupun saya miskin, ada yang bilang kalau saya perlu apa-apa tinggal telp aja.
Tapi saya itu dididik dari keluarga agak ... walaupun Islam tapi prinsip orang China jangan hidup nyusahin orang jadi saya berdoa, Tuhan saya nggak mau nyusahin orang Kristen. Tuhan suruh saya tulis buku. Saya bilang saya tidak bisa nulis buku. Mungkin bapak kan sudah ketemu saya tanggal 2 Mei nulis buku, ini jadinya bulan Agustus, pas kebetulan ulang tahun saya. Saya dikasih hikmat didalam seminggu saya bisa menulis buku padahal orang hanya tamat SMA tidak punya skill tulis buku tapi Tuhan kasih hikmat saya, bener-bener hikmat Tuhan didalam satu minggu jadi buku ini, dengan judul, 'Hatiku terpikat mengikuti Yesus. Jiwaku terpanggil membela dan mendampingi pejuang pengikut Kristus.'
Kenapa hatiku terpikat mengikuti Yesus ? Karena Yesus itu mengajarkan kita untuk bermanfaat bagi orang lain bukan memanfaatkan orang lain, makanya saya nggak mau, walaupun saya dalam keadaan susah, saya tetap harus menjadi berkat. Saya harus tetap nyekolahin anak saya. Saya nggak mau oper mereka ke orang lain karena sudah tanggung jawab saya. Saya berpikir gimana saya tetap bisa membackup Bpk. Saifuddin Ibrahim itu meskipun didalam penjara tetap pelayanan dan pemuridan, sudah banyak pemenangan jiwa, 50 orang dibaptis.
Mungkin bapak ibu pernah dapat berita bahwa Bpk. Saifuddin Ibrahim mau dipindahin ke Nusa Kambangan. Pernah gak ? Nah, itu karena ketahuan membaptis 2 orang. Jadi pihak lapas mau menakut-nakutin Bpk. Saifuddin Ibrahim, akhirnya nyobain gak baptis orang jadi mau dipindahin ke Nusa Kambangan. Itu ceritanya, tapi memang pindah tapi nggak di Nusa Kambangan tapi pindahnya ke lapas Dewasa. Sebelumnya ke lapas Pemuda. Jadi sebelumnya di lapas Pemuda untuk anak-anak muda kemudian dipindah ke lapas Dewasa. Masih di daerah Tangerang.
Setelah dipindah itu diancam juga di lapas yang baru itu supaya ... jangan narik-narik orang lah masuk Kristen ... sudah ingetin gitu. Tapi memang Bpk. Saifuddin Ibrahim itu jiwanya ke penginjilan. Saya aja sebagai isteri sudah ingetin, 'Abi Slow dulu abi.' Tapi memang gak bisa ditahan-tahan, kamu menahan saya menginjil sama saja kamu tidak melakukan amanah agung ... Saya bilang begini, 'Kalau Abi merasa betah didalam penjara ya udah ajak saya. Tapi kalau gak betah didalam penjara saat didalam penjara itu jangan melawan petugas.' Saya sampai stress.
Sehingga kalau saya itu berkunjung, wajah petugas itu cemberut saja ke saya. Tapi saya bilang memang sudah jiwanya saya sebagai isteri ya harus menopang. Memang bagaimana saya bisa menambah pelayanan didalam dengan diluar, makanya saya berpikir memang semua ini ... bukan karena saya masih muda, saya kemaren ini ulang tahun ke 27, jadi beda umurnya 27 tahun juga. Nah, bukan karena muda, saya muda berdiri disini, benar-benar saya mengandalkan Tuhan. Satu firman Tuhan yang mengubahkan saya sampai saya dapat berdiri disini, Yeremia 17:7, ayat ini untuk saya ... dalam keadaan ini saya bisa dapat bahagia, senantiasa bersuka cita. 'Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan.' - (Yeremia 17:7).
Jadi masalah yang saya hadapi, saya mengandalkan Tuhan sehingga buat saya bukannya menjadi turun malahan naik level.
Buku ini saya jual bukan untuk memperkaya saya, ini semua untuk pelayanan. Buku ini saya jual di online, saya jual 70 rb. Tapi kalau saya bawa pelayanan, 50 rb. Ada juga buku-buku Bpk Saifuddin Ibrahim. Bpk Saifuddin Ibrahim juga menulis 5 buku, Bpk Budi sudah pesan 2 set. Saya hanya bawa 10 set, karena Bpk Budi pesan 2 set jadi ada sisa 8 set. Buku yang paling mengerikan itu buku yang ini, di youtube mungkin bapak pernah lihat ada Ustadz yang komen buku ini sangat gemetar, banyak memurtadkan orang, buku ini dialog Kristen dengan Islam. Ada 5 buku tapi yang best sellernya ini. Semua ini untuk pelayanan. Bukan pelayanan saya tapi pelayanan kita bersama.
Saya kira hanya begitu saja kesaksian saya, takutnya udah panjang. Kiranya buku yang saya tulis ini bisa menjadi berkat untuk wanita-wanita Kristen, para isteri.
Kiranya kesaksian saya sampai disini. Sekali Yesus tetap Yesus. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
Sumber:
--- Demikian kesaksian Ibu Sarah Ayu ...
- Ia membawa aku ke luar ke tempat lapang, Ia menyelamatkan aku, karena Ia berkenan kepadaku. - (Mazmur 18:19).
- Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu. - (Markus 11:24).
- Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. - (Filipi 4:13).
Post A Comment:
0 comments: