Seluruh kejadian di dunia ini akan tersimpan didalam suatu kurun waktu tertentu dan hanya diketahui secara detail oleh Tuhan. Jadi adalah suatu keterbatasan bagi manusia dan semua isi dunia mengenai terus berjalannya sang waktu.
Bahan renungan: Pengkhotbah 3:1-15.
- "Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya." - (Pengkhotbah 3:1).
Maka jelas bahwa semakin seseorang sadar akan pentingnya waktu maka dia akan semakin cermat pula merencanakan banyak hal hidupnya. Hal ini memicu kesadaran seseorang terhadap waktu dan pastinya akan mempengaruhi tingkat produktivitasnya dan keseriusannya dalam memanfaatkan waktu.
Ada pepatah mengatakan, "Hari ini lebih baik dari hari esok dan hari ini lebih baik dari hari kemarin." Dan tetap semangat bekerja dan berkarya positif begitu rupa seolah-olah kita akan hidup seribu tahun lagi, demikian juga beribadahlah dengan sungguh-sungguh seolah-olah kita akan meninggal esok hari.
Hal ini mengandung arti waktu sangat berharga, benar-benar berharga, sehingga jangan menyia-nyiakannya, tetapi gunakanlah sebaik mungkin dengan seimbang yaitu dalam bekerja dan beribadah.
Begitu jatah waktu yang diberikan Tuhan kepada kita habis, usai sudah waktu kita bekerja dan berjerih lelah di dunia ini. Bukan berarti semuanya berakhir, justu itulah babak baru dimulai, di mana tiap-tiap pekerjaan yang kita lakukan di dunia akan diuji Tuhan dengan api.
Alkitab menulis, "Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. ika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah. Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api." - (1 Korintus 3:12-15).
Artinya jika selama di dunia kita mengisi waktu dengan perkara sia-sia, ibarat membangun rumah dari rumput kering atau jerami, maka dalam sekejap semuanya akan habis terbakar. Maka sebelum segala sesuatunya terlambat, marilah kita segera membuat pilihan hidup yang benar.
Coba ingat bahwa sang waktu akan terus berjalan dan kita tidak dapat menghentikan waktu, kita juga tidak dapat memutarnya kembali. Ya, karena itulah keterbatasan umat manusia.
- Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. - (Mazmur 90:12).
Post A Comment:
0 comments: