Renungan Segala Bangsa

Renungan Segala Bangsa
Waktu Adalah Kesempatan

Labels

Blog Archive

Khawatir Adalah Pekerjaan Sia-sia

Share it:

Kekhawatiran membuat pikiran kita menjadi tidak tenang. Dengan terlalu banyak rasa kuatir secara otomatis kreativitas kita akan berkurang. Pikiran kita akan kacau dan tidak bisa fokus atau konsentrasi dengan apa yang kita kerjakan. Manusia boleh saja merasa kuatir akan tetapi kekhawatiran yang berlebihan cepat atau lambat akan menghancurkan.

Bahan renungan: Matius 6:25-34.

Kekhawatiran tidak akan bisa merubah masalah menjadi tidak ada. Terkadang kita terlalu mengkhawatirkan hidup, mengkhawatirkan ini dan itu banyak hal sehingga tidak ada lagi kebahagiaan dan kedamaian yang kita rasakan.
  • Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." - (Matius 6 : 34).
Kuatir itu sia-sia. Khawatir adalah pekerjaan yang sia-sia. Shalom,


Rasa khawatir membunuh pelan-pelan ketenangan hidup kita, bila kita terus membiarkannya kita akan menjadi stress dan dipenuhi dengan rasa takut.

Apa yang akan menjadi kesusahan esok hari biarlah terjadi esok hari. Kita hidup untuk hari ini, jangan biarkan hidup kita hari ini hanya dipenuhi oleh rasa khawatir akan apa yang akan terjadi esok hari. Kita tidak pernah tahu apa yang pasti akan terjadi esok hari, berhentilah untuk mengkhawatirkannya.
  • Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. - (Matius 6:33).
MujIzat bisa terjadi kalau kita melakukan suatu atau banyak aktivitas dilandasi dengan doa, iman, pengharapan, ucapan syukur dan rasa sukacita. Percayalah Tuhan telah merancang dan merencanakan jalan hidup kita, kita harus yakin bahwa rancangan-Nya adalah yang terbaik. Berserah pada-Nya, serahkan seluruh rasa khawatir dan takut yang kita rasakan kedalam tangan-Nya, dan Ia akan memberikan kelegaan serta ketenangan damai dalam hidup kita.


Salam kasih dan persahabatan. Tetap semangat dan mengasihi sesama manusia apapun keyakinannya. Tuhan Yesus pasti memberkati. Amin.


Share it:

Renungan

Post A Comment:

0 comments: