Salah satu masalah yang mempengaruhi semua manusia adalah bisa tidaknya berperilaku jujur yang menimbulkan sikap saling percaya.
"Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu." - (Amsal 27:19). Baca renungan: Amsal 27:1-20.
Adalah tidak mudah ketika seseorang ingin mengevaluasi diri sendiri karena menyangkut kejujuran, yang merupakan unsur utama dalam melakukan evaluasi.
- Tetapi selalu Ingat! "Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mati, tapi Tuhan melihat hati." - (1 Samuel 16:7b).
- Mari kita belajar dari hidup Daud yang tidak pernah berhenti memohon kepada Tuhan agar Ia senantiasa menyelidiki hatinya. Seru Daud, "Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku;" - (Mazmur 139:23).
Paulus mengatakan: "Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi." - (Kolose 3:2)?
Saat manusia lahir menjadi anak-anak ibarat sehelai kanvas yang akan terbentuk gambarnya sesuai cat yang disapukan ke atasnya. Impian dan keinginan hati manusia ibarat catnya dan apabila kita menyapukan kuas iman dan mulai mengecat di atas kanvas hati kita, terwujudlah apa yang Tuhan nyatakan bagi kita melalui iman dan tindakan kita.
Apa yang seharusnya ada dalam pikiran kita? Baca Filipi 4:8. Bila hati kita masih dipenuhi dengan segala jenis kejahatan (baca Matius 15:19), ketakutan, kekuatiran dan juga kedegilan, datanglah segera kepada Tuhan, akuilah dengan jujur dan mohonlah agar Tuhan menyelidiki hati kita, maka Dia pasti sanggup memulihkan!
- "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." - (Amsal 4:23).
Post A Comment:
0 comments: