Bahan Renungan: Yesaya 7:1-9.
Shalom,
- “Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang, janganlah takut dan janganlah hatimu kecut karena kedua puntung kayu api yang berasap ini,....” - (Yesaya 7:4).
Bahkan nabi Elia yang diurapi Tuhan juga pernah mengalami ketakutan yang luar biasa karena gertakan seorang wanita (Izebel). Padahal sebelumnya Elia sudah berhasil membunuh 450 orang nabi Baal. Untunglah akhirnya dia kuat kembali karena Tuhan meneguhkan hatinya. Yesus juga pernah mengalami ketakutan ketika menghadapi cawan dosa sampai Ia berkata, “Hatiku sangat sedih, seperti mau mati rasanya...” (Matius 26:38). Namun Ia pun berhasil mengalahkan rasa takut itu dan berhasil menunaikan rencana Bapa dalam penebusan manusia. Alkitab mencatat:
- “Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepadaNya nama di atas segala nama,” - (Filipi 2:8-9).
“...hati Ahas dan hati rakyatnya gemetar ketakutan seperti pobhon-pohon hutan bergoyang ditiup angin.” (Yesaya 7:2). Kemudian melalui Yesaya Tuhan berfirman, “Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang, janganlah takut dan janganlah hatimu kecut karena kedua puntung kayu api yang berasap ini, yaitu kepanasan amarah Rezin dengan Aram dan anak Remalya.” - (Yesaya 7:4).
Di saat-saat ketakutan menyerang ingatlah firman Tuhan dan Dia selalu berada di pihak kita. Agar beroleh kekuatan kembali kita harus percaya kepada janji firmanNya, sebab “Jika kamu tidak percaya, sungguh, kamu tidak teguh jaya.” - (Yesaya 7:9b).
- janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan. - (Yesaya 41:10).
Salam kasih dan persahabatan. Tetap semangat dan mengasihi sesama manusia apapun keyakinannya. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
Post A Comment:
0 comments: